Tvkn1.com
Serang Baru, Bekasi – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) KOMPARASI mengkritik keras pelaksanaan proyek peningkatan jalan lingkungan Irigasi Gang H Darusalam, yang membentang dari Kampung Tegal Sapi hingga Kampung Tanggul Rasa, Desa Naga Cipta, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 ini diduga menggunakan material yang tidak sesuai standar.Jumat 23/5/2025
Proyek dengan nilai kontrak Rp 289.581.400,00 tersebut dikerjakan oleh CV Guna Bangun Kota dengan Nomor SPMK 600.2.1.2/263.643/SP/KP-Disperkimtan 2025 yang diawasi oleh H. Dedi dari Dinas Disperkimtan Kabupaten Bekasi. Material badan jalan yang digunakan sebagai lapisan pemadatan bawah (LPB) adalah sirtu (koral) ditambah urugan bescos.
Namun, pengawas proyek H. Dedi menyatakan bahwa lokasi LPB sirtu sudah diubah dan tidak lagi menggunakan sirtu. Pernyataan ini bertentangan dengan hasil survei di lapangan yang masih menemukan penggunaan sirtu sebagai material utama LPB.
Ketua Umum LSM. KOMPARASI, Hendry Irawan, mengecam keras kondisi ini. Hendry menilai penggunaan sirtu sebagai LPB dalam proyek yang dibiayai APBD adalah hal yang tidak pernah ditemui sebelumnya dan meragukan kualitasnya. “Jika pengawas proyek mengaku sudah mengubah material LPB dan tidak melakukan pengerukan, itu berarti ada upaya menutupi fakta bahwa sirtu masih digunakan. Ini indikasi maladministrasi dan potensi penyimpangan anggaran,” tegas Hendry.
Hendry juga mendesak Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan, dan Pemukiman serta aparat penegak hukum untuk segera melakukan audit dan investigasi menyeluruh terhadap proyek tersebut. “Jangan sampai anggaran rakyat sebesar Rp 289 juta lebih disalahgunakan dengan material yang tidak sesuai standar. Kami tidak akan tinggal diam jika ada indikasi korupsi dan penyimpangan,” tambahnya.
Proyek peningkatan jalan lingkungan ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan mobilitas masyarakat setempat. Namun, dugaan penyimpangan dalam penggunaan material menimbulkan kekhawatiran akan kualitas dan keberlanjutan proyek tersebut.
Pihak terkait diharapkan memberikan klarifikasi dan transparansi penuh agar kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan anggaran daerah tetap terjaga. Hingga berita ini diturunkan, pengawas proyek dan pelaksana belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan LSM. KOMPARASI.
Red
