tvkn1.com ll Kabupaten Sukabumi-Beberapa hari yang lalu Kabupaten Sukabumi dilanda banjir dan tanah longsor. Dalam bencana tersebut yang melanda Kabupaten Sukabumi, disetiap titik yang terdampak bencana sedang dilakukan penanganan secara serius oleh pihak Pemkab Sukabumi melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan BPBD Provinsi Jawa Barat berikut dengan yang lainnya. Sedang melakukan berbagai upaya penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi tersebut.
Namun usai terjadinya bencana banjir dan longsor itu, fenomena tanah retak muncul dilokasi terdampak bencana yang terjadi di Desa Sukamaju Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Adanya fenomena tersebut terungkap saat Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Sukabumi.

Ia pun mengatakan, dari retakan tanah itu cukup parah hingga menyebabkan masyarakat harus mengungsi.
Kemudian Dwikorita pun mengungkapkan adanya pemicu fenomena tersebut. Seperti retakan tanah yang terjadi akibat hujan lebat yang menyebabkan longsor pun, berdasarkan BMKG dalam 10 hari terakhir terjadi gempa bumi di wilayah Jawa Barat dengan magnitude lemah dan tidak sampai dirasakan masyarakat ungkapnya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Selasa (10/12/2024).
Menurutnya karena gempanya dapat menggoyang tebing dan ketika diguyur hujan yang sangat lebat, maka dampak lanjutannya akan jadi lebih mudah longsor katanya.
Dan akibatnya, kata Dwikorita setelah longsor terjadi, maka materialnya akan menutup lembah – lembah sungai dan membendung air hujan. Dan ketika hujan terjadi terus menerus dengan intensitas lebat, bendungan tidak akan kuat menahan dan akhirnya jebol sehingga menjadi banjir bandang jelasnya.
Ia pun menghimbau dan meminta agar waspada dengan potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan masih akan terjadi tuturnya.
Lanjutnya potensi longsor dan banjir bandang masih dapat terjadi selama bulan – bulan ini. Dimana puncak musim hujan di Jawa Barat itu diperkirakan pada bulan Desember di bagian Selatan dan Januari di bagian utara, sehingga mohon agar di waspadai demikian peringatan Dwikorita.

Adanya penyebab Banjir Bandang di Sukabumi, Dwikorita menjelaskan secara rinci penyebab bencana alam banjir bandang, tanah longsor, dan keretakan tanah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang terjadi pada Rabu (4/12/2024) lalu itu, akibat adanya bibit siklon 95W di laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia Barat daya Banten terangnya.
Dan kemudian dampaknya terjadi angin kencang kemudian disertai gelombang tinggi dilaut. Nah di darat adalah meningkatnya curah hujan yang intensitasnya lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan petir ungkapnya.
Kemudian kondisi tersebut mengakibatkan pembentukan pola belokan angin dan pertemuan angin di Wilayah Jawa Barat, gelombang Kelvin aktif di perairan barat pulau Jawa turut berperan meningkatkan pembentukan awan ucapnya.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, menurut Dwikorita pada saat kejadian terpantau pertumbuhan awan di wilayah Kabupaten Sukabumi, yang membuat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak dini hari hingga siang pungkasnya.(Red)